Pages

Sabtu, 12 Mei 2012

Siapa yang menentukan....??

Mau berbagi, dari apa yang saya tonton di televisi..
Nontonnya waktu itu sambil belajar, karena sedang UTS semester 4...
karena sambil belajar, jadi ga terlalu memperhatikan judul acaranya apa, yang masih teringat acara itu ditayangkan oleh metro tv...

awal acara itu dimulai, ada tausiyah singkat atau semacam pendapat yang diutara kan oleh sang Ustadz...
sang Ustadz itu bercerita...


Ada takdir yang bisa diubah dan tidak bisa diubah...
Contoh takdir yang tidak bisa diubah adalah kematian, jodoh, dan rezeki karena hal hal ini telah ditentukan oleh Tuhan.
Manusia tidak bisa mengubahnya tentang ketiga hal ini.

Pernah dilakukan penelitian di suatu desa, dimana tingkat harapan hidup penduduk itu adalah berkisar 50-60 tahun.
Kondisi di desa ini, masyarakatnya tidak berpendidikan, lingkungan yang kumuh, higenitas air yang rendah, intinya adalah tidak mengenal cara hidup yang sehat.
Pada suatu hari, datang LSM yang memberikan penyuluhan hidup yang sehat, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, membenahi kondisi lingkungan yang kumuh, dan lain sebagainya.
Setelah dilakukan pembinaan oleh LSM ini, kemudian diteliti lagi. Dan hasilnya menunjukan peningkatan tingkat harapan hidup di masyarakat itu menjadi 60-70 tahun...

Padahal, umur dalam hal ini adalah kematian seseorang, takdir yang kita anggap tidak bisa diubah-ubah lagi, karena memang udah dari sononya ditetapkan begitu.
Namun takdir ini pun selaras dengan usaha manusia.

Manusia sering kali mengeluhkan nasib akan hidupnya.
"yaaaah, memang takdir saya menjadi orang miskin...."
"memang saya terlahirkan sebagai orang yang bodoh..."
"hidup saya memang susah terus...."  de el el .....

keluhan-keluhan seperti itu terlahir dari sikap 'tidak bertanggung jawab' manusia.
seringkali dalam kondisi yang sulit, manusia mencari kambing hitam atas kondisi yang mereka hadapi. dan seringnya, manusia mencari kambing hitam yang efeknya tidak langsung ia rasakan, yaitu 'TUHAN'.

Renungkan...
Tuhan telah membuat sistem yang begitu agung. Perputaran planet-planet yang tidak saling bertabrakan, pergantian siang dan malam, penciptaan sepasang manusia, dan masih banyak lagi.
Contoh sistem yang telah Allah ciptakan dalam hal harta adalah mengeluarkannya 2,5%.
Harta yang diinfaqkan di jalan Allah, Allah menjanjikan, akan dilipat gandakan, bagaikan satu benih yang tumbuh menjadi 7 tangkai, dan setiap tangkainya tumbuh seratus bulir.
Itulah perumpamaan yang Allah berikan bagi harta yang diinfaqkan di jalan Allah.
Kalau manusia ingin mendapatkan lipatan ganda yang berlipat lipat kali, maka lipatkan juga sajalah infaq kita, menjadi 5%, 7,5%, 10%,.....
maka Allah pun akan membalasnya sesuai dengan yang kita keluarkan, dan janji Allah adalah benar!

Lalu siapakah yang menentukan mengeluarkan infaq 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, ....???

                                                                    ***

Boleh jadi, Allah yang merencanakan (membuat sistem) dan manusia yang menentukan.

wallahu alam bisshowab


Hikmah :
Mungkin ada orang yang kata bahasa manusia ditakdirkan menjadi penghuni neraka. Yaitu orang-orang yang tidak beriman.
Namun itu semua kembali lagi pada usaha manusia, pada upaya 'menentukan' pilihan dalam hidupnya.
Banyak orang yang dulunya kafir, terlahir dari keluarga kafir, setelah jadi muallaf, ia menjadi pejuang dakwah, mereka giat menyerukan syiar Islam melebihi giatnya orang Islam sendiri dalam berdakwah.
Apalagi dirimu, yang sudah Islam sejak kecil, masih banyak upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hidupmu, untuk lebih dekat lagi dengan Allah.
Selama nyawa masih didalam badan, masih ada kesempatan untuk taubat.


 

 

Sample text

Sample Text

Sample Text